text.skipToContent text.skipToNavigation
cookies
Kami menggunakan cookies untuk memberikan pengalaman yang terbaik untuk kamu
close
Pencapaian Kami
Artikel Terbaru
article image
Etika Cari Aman Menghadapi Persimpangan

Semarang, 24 Mei 2023 – Kejadian kecelakaan yang terjadi di persimpangan jalan mudah kita saksikan di media sosial, hal ini tidak hanya menimpa roda empat, tapi juga kerap dialami roda dua. Ada baiknya kita mengamati lebih detail hal yang harus diperhatikan agar kecelakaan bisa dihindari dengan mengetahui etika berlaku yang telah diatur dalam UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).

Tertera dalam pasal tersebut, dengan menggunakan urutan prioritas utama atau hak utama. Sehingga tentunya pengendara atau pengemudi jalan yang tidak memiliki prioritas utama atau hak utamanya harus menyiapkan diri untuk keamanan dan keselamatan dirinya dengan memberikan kesempatan jalan kepada prioritas atau hak utama lebih dulu.

Dalam pasal 113 ayat 1 kita bisa mempelajari bahwa:

  • Pasal 113 ayat 1 butir 1: Kendaraan yang datang dari arah depan dan/atau dari arah cabang persimpangan yang lain jika hal itu dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas atau Marka. Cukup jelas diayat pertama ini biker harus memberikan hak prioritas atau hak utama untuk jalan sesuai ayat yang berikutnya.
  • Pasal 113 ayat 1 butir 2: Kendaraan dari Jalan utama jika Pengemudi tersebut datang dari cabang persimpangan yang lebih kecil atau dari pekarangan yang berbatasan dengan Jalan. Ayat ini menyatakan kendaraan yang berada di jalan utama mendapatkan prioritas atau hak utama untuk jalan, biker yang ingin masuk ke jalan utama harus menunggu ada kesempatan aman, pertimbangan utamanya adalah merubah atau tiba-tiba menghentikan kecepatan atau pergerakan kendaraan dijalan utama lebih memiliki resiko tinggi menyebabkan kecelakaan.
  • Pasal 113 ayat 1 butir 3: Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan sebelah kiri jika cabang persimpangan 4 (empat) atau lebih dan sama besar. Disebutkan bahwa prioritas utama yang didahulukan untuk jalan adalah kendaraan yang berasal dari sebelah kiri ketika menghadapi persimpangan jalan yang ukurannya sama besar dan minimal 4 persimpangan.
  • Pasal 113 ayat 1 butir 4: Kendaraan yang datang dari arah cabang sebelah kiri di persimpangan 3 (tiga) yang tidak tegak lurus. Ketika Biker menghadapi persimpangan 3 (tiga) yang jalan masuknya tidak tegak lurus biker harus memberikan prioritas kendaraan berasal dari sebelah kiri dan ukuran jalannya sama besarnya, jika ukurannya jalannya berbeda maka berlaku pernyataan butir 2 Pasal yang sama.
  • Pasal 113 ayat 1 butir 5: Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan yang lurus pada persimpangan 3 (tiga) tegak lurus. Penegasan diayat ini sama halnya dengan butir 4 pasal yang sama bahwa baik persimpangan 3 (tiga) tegak lurus maupun tidak dan ukuran jalan sama besar, tetap memberikan hak utamanya atau prioritas kepada kendaraan yang datang dari sebelah kiri.

Pasal 113 Ayat 2 tertulis jika persimpangan dilengkapi dengan alat pengendali Lalu Lintas yang berbentuk bundaran, Pengemudi harus memberikan hak utama kepada kendaraan lain yang datang dari arah kanan. Bila bikers akan melalui persimpangan yang telah dilengkapi dengan rambu pengendali lalu lintas yang berbentuk bundaran maka bikers harus memberikan prioritas hak utama kepada kendaraan yang datang dari arah kanan bundaran.

Berikutnya Pasal 114 menjelaskan etika menghadapi persimpangan dengan perlintasan rel kereta api. Bikers wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau ada isyarat lain yang ditunjukan. Bikers wajib mendahulukan dan memberikan hak utama kepada kereta api untuk melintas dan harus menunggu hingga kereta api melintas sebagaimana hak kereta api mendapatkan prioritas utama untuk melintas.

Bagaimana kita menghadapi persimpangan yang belum dilengkapi Rambu Lalu Lintas atau Marka Jalan?

“Bikers disarankan tetap menggunakan etika yang berlaku ketika menghadapi persimpangan walaupun belum dilengkapi Rambu Lalu Lintas atau Marka Jalan sebagai itikad baik mematuhi Pasal 105 bahwa setiap pengguna jalan wajib berperilaku tertib sebagaimana tertulis di UU no 22 tahun 2009,” tutup Oke Desiyanto, Instruktur Senior Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah.

article image
Tetap #Cari_Aman, Kenali Prediksi Bahaya Saat Berkendara

Mataram - Prediksi bahaya atau Danger Prediction adalah kondisi dimana ketika berkendara kita sangat aware dengan situasi yang ada di jalan raya, sehingga ketika berkendara kita fokus untuk menangkap semua informasi yang ada dijalan raya gunanya adalah untuk memprediksi bahaya yang akan datang yang dapat meminimalisirkan adanya kecelakaan. Instruktur Safety Riding Astra Motor NTB Satria Wiman Jaya mengatakan pengendara roda dua harus mengenali potensi bahaya yang dapat terjadi ketika berada di jalan raya. Dengan pemahaman akan bahaya yang dapat terjadi ini, tentunya secara spontan juga akan memberikan reaksi kepada sang pengendara bila potensi bahaya akan terjadi.

“Kenali beberapa tips agar Anda bisa tetap #Cari_aman saat berkendara. Prediksi bahaya saat berkendara akan tumbuh dengan sendirinya apabila Anda sudah paham tentang potensi bahaya yang dapat terjadi,” jelas Satria.

Untuk melatih prediksi bahaya, Anda dapat meningkatkan soft skill berkendara menggunakan alat bernama Honda Riding Trainer (HRT). HRT adalah alat simulator berkendara yang sudah di sesuaikan dengan kondisi jalan raya yang ada di indonesia. Untuk alat HRT di NTB telah tersedia 15 unit yang berada di beberapa Dealer di NTB antara lain Astra Motor NTB, Astra Ampenan, Krida Mataram, MPM Mataram, SPS Mataram, Astra Brawijaya, Daya Bertais, SPS Lotim, Krida Selong, Astra Masbagik, Krida Taliwang, Krida Sumbawa, NSS Sumbawa dan Krida Bima.

Hal lain yang dapat mendukung kemampuan berkendara Anda adalah dengan mengikuti pelatihan Safety Riding. Team Safety Riding Astra Motor terutama di NTB sudah sering melakukan Campaign dan pelatihan di beberapa instansi pemerintahan/Goverment, Private Company, pengguna sepeda motor/kelompok masyarakat, sekolah, Universitas dan semua kalangan masyarakat guna untuk dapat menurunkan angka fatalitas dari kecelakaan.

Tips selanjutnya adalah dengan berbagi atau sharing pengalaman buruk ketika berkendara (kecelakaan). Sharing pengalaman kerap kali jarang di publish karena image ketika orang jatuh bisa menjadi bahan ejekan atau tertawaan. Tapi ketika kita mengambil insight positifnya kita bisa belajar dari kesalahan yang di lakukan oleh si korban. Tentunya kita bisa menghindari terjadinya kecelakaan di sebabkan oleh hal yang sama. Dan terakhir adalah belajar dari pengalaman kecelakaan sendiri. Untuk orang yang sudah pernah kecelakaan, tentunya akan ada kondisi si korban akan melakukan evaluasi terhadap diri sendiri atas kesalahan yang di lakukan selama berkendara. Atas kesalahan tersebut kita bisa mengambil sisi positifnya untuk dapat mereview diri kita agar dapat lebih baik dan tidak terjatuh di kesalahan yang sama.

“Pastikan setiap kita berkendara harus melakukan persiapan sebelum dan sesudah riding agar tidak terjadi kendala saat melakukan perjalanan selanjutnya. Dan tidak lupa juga untuk mereview kondisi fisik sebelum berkendara. Bagi masyarakat yang ingin dilatih teknik berkendara yang baik dan benar bisa menghubungi PIC Safety Riding atau bisa DM di instagram @hondantb.official,” tutup Satria.

article image
Memilih Helm yang Aman dan Nyaman ala Honda Istimewa

Yogyakarta – Helm merupakan salah satu perlengkapan berkendara yang paling penting dan wajib digunakan saat berkendara. Hal ini dikarenakan fungsi helm untuk melindungi salah satu bagian tubuh yang paling vital yaitu kepala. Saat ini setidaknya terdapat tiga jenis helm yang banyak dipasarkan yaitu full face, modular, dan half face. Ketiga jenis helm ini aman digunakan saat berkendara dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan tiap pengendara.

Saat memilih atau membeli helm terdapat beberapa hal yang wajib diperhatikan. Tim Instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta berbagi tips memilih helm yang aman dan nyaman ala Honda Istimewa.

  1. Memenuhi SNI atau DOT

Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Department of Transportation (DOT) merupakan syarat wajib dalam memilih helm. Helm yang berlogo SNI/DOT akan lebih aman saat helm terkena benturan keras dan dapat melindungi kepala secara maksimal karena telah melewati uji kelayakan yang ketat.

  1. Memilih ukuran yang sesuai

Pilih helm yang ukurannya sesuai dengan kepala kita. Jangan memilih helm yang terlalu sesak karena berpotensi menghambat aliran darah di area kepala yang bisa menyebabkan rasa pusing dan mual. Namun demikian, jangan pula memilih helm yang terlalu terlalu longgar. Karena helm yang terlalu longgar tidak akan nyaman digunakan saat berkendara. Khusus untuk para perempuan yang berjilbab sebaiknya memilih ukuran helm yang lebih besar atau bisa memilih helm khusus untuk perempuan berjilbab.

  1. Berwarna cerah

Direkomendasikan untuk memilih helm yang berwarna cerah. Tujuannya untuk meningkatkan visibilitas kita saat berkendara di malam hari dengan penerangan jalan yang minimum. Hal ini akan membantu kita agar lebih mudah terlihat oleh pengendara lain.

  1. Visor atau kaca pelindung

Jenis visor atau kaca pelindung helm sangat mempengaruhi jarak pandang kita saat berkendara di siang maupun malam hari. Sebaiknya pilih helm yang memilki visor ganda sehingga bisa digunakan di dua jenis cuaca (siang dan malam). Sangat tidak disarankan menggunakan helm dengan kaca gelap saat berkendara di malam hari.

“Penting bagi pengendara sepeda motor untuk memilih helm yang tepat bagi dirinya. Gunakanlah helm saat berkendara jarak dekat maupun jarak jauh serta pastikan helm dikacingkan dengan aman. Kita tidak pernah tahu bahaya yang mengintai saat berkendara. Ingat untuk selalu #Cari_aman saat berkendara” pungkas Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal.

***

article image
Campaign Safety Riding Sasar SMKN 2 Kuripan

Giri Menang - Campaign Safety Riding selalu di gencarkan oleh Astra Motor selaku Main Dealer sepeda motor Honda di seluruh Indonesia gunanya untuk menekan angka fatalitas dari kecelakaan yang dimana sampai sekarang faktor manusia menjadi faktor penyebab kecelakaan yang menyumbang angka kecelakaan terbesar. Kegiatan kali ini team Safety Riding Astra Motor NTB melakukan edukasi Safety Riding di SMKN 2 Kuripan.

Kegiatan ini dalam rangka merefresh edukasi di SMKN 2 Kuripan yang dimana sudah sering di lakukan edukasi Safety Riding. SMKN 2 Kuripan juga merupakan salah satu sekolah di NTB yang merupakan SMK unggulan yang memiliki 3 core dan juga merupakan SMK binaan dari Astra Motor main dealer di NTB.

Ideni Bayu Effendi yang merupakan pemateri pada edukasi ini melakukan perkenalan dan memberikan peserta test online untuk mengetahui pemahaman siswa terkait dengan keselamatan berkendara. Dan seteleh itu Bayu membawa materi dengan materi “Berkendara Aman SMA”.

“Materi yang kami berikan tentunya yang sangat relevan bagi audiens, karena siswa di ajarkan untuk Aware terhadap keselamatan sebelum berkendara yang merupakan persiapan dari siswa sebelum membawa kendaraan,” jelas Bayu.

Ditambahkan oleh Kresna Murti Dewanto Marketing Manager Astra Motor NTB, banyak siswa Sekolah menengah atas yang belum cukup usia untuk memiliki SIM, sehingga edukasi ini sebagai pemahaman juga bagi siswa/i agar tak memaksakan kehendak untuk berkendara menggunakan sepeda motor apabila belum cukup usia.

“Siswa/i jaman sekarang mungkin sudah memiliki basic dalam berkendara seperti cara berbelok, menyalip, menyebrang dan lain-lain, namun apabila belum memiliki SIM sebaiknya tidak menggunakan sepeda motor di jalan raya umum. Karena sangat berbahaya apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, tentunya korban yang belum punya SIM akan tetap disalahkan,” jelas Kresna Murti.

Setelah sesi materi selesai kemudian lanjut pada sesi pertanyaan/QNA. Beberapa siswa sudah memiliki jiwa kritis dan menanyakan kepada Instruktur terkait dengan keselamatan berkendara. Setelah Instruktur menjawab kemudian di lanjutkan dengan sesi post-test untuk mengetahui apakah Bayu memberikan materi terkait dengan Safety Riding tersampaikan dengan baik ke siswa atau tidak. Terbukti dimana hasil post-test siswa sangat kompetitif di sesi post-test meskipun belum ada nilai yang 100% namun ada 3 siswa yang memiliki poin yang hampir sempurna.

“Semoga para siswa SMKN 2 Kuripan tetap memperhatikan perilaku yang sopan saat berada di jalan raya dan saling menghargai antar pengguna jalan. Dan mereka bisa menjadi ambassador dalam kampanye keselamatan berkendara #Cari_aman,” tutup Bayu.

article image
Komitmen HALO Dukung Aksi Kampanye #Cari_Aman Setiap Saat

Mataram - Kecelakaan lalu lintas terjadi kapanpun dan dimanapun, oleh karena itu perlu adanya persiapan di setiap kita berkendara. Di bulan suci Ramadhan pastinya akan banyak member Community yang hendak mudik untuk bertemu dengan keluarga terkasih. Oleh karena itu team Safety Riding Astra Motor NTB mengadakan refreshment sosialisasi berkendara yang baik untuk member Community gunanya untuk mereka mempersiapkan diri untuk melakukan mudik.

Materi yang di sampaikan oleh Satria yaitu materi Advance umum mengenai persiapan ketika bertemu dengan bermacam-macam kriteria pengguna jalan untuk lebih berhati-hati dan mengaplikasikannya untuk menurunkan angka kecelakaan.

Setelah pemberian materi dilanjutkan dengan sesi sharing oleh salah satu member Community yang pernah mengikuti kompetisi nasional Safety Riding yaitu Chandra yang juga merupakan member dari club Lombok Tiger Club (LOTIC). Chandra pernah menjuarai kompetisi peringkat 1 regional NTB dan menjadi juara 3 di kompetisi nasional. Tidak lupa juga chandra memberikan support kepada member Community yang lain yang nantinya akan mengikuti kompetisi Safety Riding.

“Semoga member yang mengikuti kompetisi mewakili regional NTB pada tanggal 29 - 30 april 2023 dapat berkompetisi semaksimal mungkin dan harapannya bisa mendapatkan hasil yang terbaik dan bisa menyumbangkan piala untuk NTB nantinya,” pungkas Chandra.

Ditambahkan oleh Satria Wiman Jaya Instruktur Safety Riding sekaligus PIC Community Astra Motor NTB, korban lakalantas mayoritas memang usia produktif dengan berbagai macam penyebab kecelakaan. Kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan adalah roda dua. Selain itu, dari hasil kajian kecelakaan mayoritas terjadi di jalan yang mulus dan cuaca cerah. Sehingga, bisa disimpulkan penyebab kecelakaan adalah ceroboh dalam berkendara/ Human Error.

“Seperti penyebab kecelakaan ceroboh saat mendahului kendaraan. Itu yang pertama. Yang kedua, tidak jaga jarak. Karena terburu-buru pengendara juga sering tak menghiraukan perlengkapan berkendara seperti tak pakai helm. Justru itu yang dapat berakibat fatal apabila terjadi kecelakaan,” kata Satria.

Untuk itu ia menekankan pentingnya penggunaan Riding Gear saat berkendara baik jarak dekat maupun jauh. Serta harapannya dengan kontribusi rekan-rekan komunitas Honda Asosiasi Lombok (HALO) dalam kampanye #Cari_Aman saat touring atau event-event lainnya dapat menjadi contoh perilaku baik di masyarakat. Komitmen positif inilah yang menjadi kebanggaan member dalam paguyuban HALO, karena melalui hal sederhana dapat menyelamatkan banyak jiwa.

article image
Astra Motor Bagikan Tips Cari_Aman yang Wajib Diketahui saat Berkendara di Jalan Tanjakan

Berkendara di jalan raya tidak selalu berjalan lurus, terkadang melewati jalan tikungan, turunan, dan tanjakan. Berkendara di jalan tanjakan selalu mendapat perhatian yang lebih khusus karena tidak hanya menuntut peningkatan kewaspadaan, tetapi juga keterampilan untuk mengontrol kendaraan. Untuk pengendara pemula, jalan tanjakan bisa menjadi tantangan tersendiri untuk dapat mengendalikan kendaraan hingga aman melewatinya dan menghindari resiko terjadinya kecelakaan.

Dalam artikel ini, Astra Motor Bali akan membagikan beberapa tips #Cari_Aman saat berkendara di jalan tanjakan yang dapat diikuti oleh pengendara baik itu pemula maupun pengendara yang sudah lama berkendara.

Kunci Sukses Berkendara di Jalan Tanjakan

Berkendara di jalan tanjakan memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi karena medan yang dilalui cukup berbahaya jika tidak diperhatikan dengan baik. Berikut adalah tips #Cari_Aman yang dapat dijadikan kunci sukses berkendara di jalan tanjakan.

1. Kendalikan Kendaraan dengan Baik

Saat hendak berkendara menanjak, penting untuk fokus mengendalikan kecepatan stabil dan ideal. Jangan terlalu lambat di awal dan jangan terlalu cepat pula. Kecepatan yang tepat akan membantu kendaraan untuk bergerak secara mulus dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan.

2. Aktifkan Rem Belakang

Jika kendaraan berhenti di tengah tanjakan, gunakan rem belakang lebih kuat saat motor diam agar motor tidak merosot. Hal ini akan membantu mengontrol kendaraan dan menghindari kecelakaan.

3. Jaga Keseimbangan Tubuh

Saat berkendara di tanjakan, penting untuk memutar gas perlahan bersamaan dengan melepas rem. Selain itu, jangan lupa untuk membungkukkan badan sedikit ke depan untuk menstabilkan tubuh. Hal ini akan membantu kendaraan bergerak secara lancar dan stabil.

Pentingnya Konsentrasi dan Teknik Berkendara yang Tepat

Menurut Safety Riding Instructor Astra Motor Bali, Yosepth Klaudius, berkendara dalam kondisi apa pun membutuhkan konsentrasi dan teknik yang tepat. Setiap pengendara wajib memahami teknik berkendara agar mampu menghadapi medan jalan.

Hal ini diperlukan guna menjaga keselamatan pengendara dan sekitar serta dapat menerapkan etika #Cari_Aman dalam berkendara di jalan.

Pentingnya Atribut Keselamatan Berkendara

Selain teknik dan konsentrasi, penting juga untuk menggunakan atribut keselamatan berkendara diantaranya jaket, helm, sarung tangan, dan sepatu sesuai dengan prosedur safety riding. Dengan mengikuti tips #Cari_Aman saat berkendara di jalan tanjakan yang nyaman, pengendara dapat meningkatkan keterampilan dan keamanan dalam berkendara. Mari kita jadikan keselamatan dalam berkendara sebagai prioritas utama agar kita semua dapat terhindar dari resiko kecelakaan.

Instruktur Kami
Yoseph Klaudius

Instruktor Astra Motor Bali

M. Ali Iqbal

Instruktor Astra Motor Yogyakarta

Triyanto

Instruktor Astra Motor Yogyakarta

Umum Santosa

Instruktor Astra Motor Yogyakarta