safety riding

cookies
Kami menggunakan cookies untuk memberikan pengalaman yang terbaik untuk kamu
close

safety riding

Ketahui Habit Cari Aman untuk Hindari Potensi Bahaya Berkendara

Seringkali bikers berada dalam potensi bahaya berkendara karena habit atau kebiasaan berulang yang dilakukan dengan tanpa sadar, contohnya bikers yang membelok atau merubah arah tanpa memberikan signal atau sein sebagai tanda belok. Tentu saja menyebabkan pengendara lain dibelakangnya menjadi salah antisipasi yang berpotensi berujung bahaya bahkan kecelakaan.

Hal lain yang kerap kali terjadi, kebiasaan berulang yang tidak terasa bila dilakukan, yaitu  meletakkan satu atau dua jemari tangan kanan diatas tuas rem depan dengan tujuan bersiaga. Kebiasaan ini pada kondisi tertentu mengandung resiko yang cukup fatal. Pada kondisi tertentu terutama panik saat ada kendaraan berhenti secara tiba – tiba didepan dan harus segera menghindar dengan menarik stang kanan, secara tidak sengaja karena posisi jemari diatas tuas rem maka tuas rem juga ikut ketarik sehingga seketika akan terjadi perubahan mendadak putaran roda depan, terjadi selip bahkan tergelincir saat permukaan aspal basah.

Untuk meminimalkan resiko yang terjadi, maka sebaiknya memulai kebiasaan berkendara dengan seluruh jemari tangan memegangi grip gas saat berkendara.

Kapan saat yang tepat untuk menggunakan rem depan atau rem belakang?

Saat kondisi berkendara membutuhkan mengurangi laju kecepatan secara bertahap atau hanya membutuhkan menjaga kesimbangan, disarankan bikers menggunakan rem belakang. Sedangkan penggunaan rem depan digunakan saat membutuhkan kecepatan kendaraan yang turun drastis dalam durasi yang pendek atau pengereman yang membutuhkan jarak lebih pendek. Dan menggunakan rem depan tanpa ABS tidak boleh langsung serta merta tekan tuas dengan kekuatan penuh, harus bertahap. Dengan latihan dan teknik mengelola tuas rem depan yang benar, maka pengendara bisa mengoptimalkan rem depan agar menghasilkan jarak mengerem yang pendek. Pengereman jarak pendek yang aman memiliki syarat yaitu harus memiliki ruang (lintasan lurus), harus memiliki grip ban (medan tidak licin) dan harus memiliki durasi (tidak mendadak).

Oke Desiyanto selaku Senior Instruktur Astra Motor Jateng memaparkan bahwa membuat Habit Cari Aman baiknya dimulai dari mengetahui teknik berkendara yang tepat, komitmen, latihan yang konsisten, dan lakukan terus menerus sehingga akan menjadi otomatisasi dalam diri.

“Ada kebiasaan salah yang kemudian menjadi habit sejak bikers memulai belajar berkendara sehingga sulit dihilangkan. Jangan menyerah, tetap berusaha dan pelajarilah habit Cari Aman berkendara yang benar karena mendukung keselamatan sebagai hal utama saat berkendara,” tegas Oke.